Acara ini di luar dugaan berhasil menarik perhatian, dengan 230 ekor ayam kekok dari empat kabupaten di Pulau Madura turut meramaikan festival yang melestarikan tradisi yang mulai dilupakan ini. Ketua Umum AMI, Baihaki Akbar, menyatakan bahwa meskipun tradisi memelihara ayam kekok mulai terlupakan, kenyataannya masih ada masyarakat Madura yang melestarikannya, terbukti dengan banyaknya peserta dari berbagai kabupaten.
Dalam festival ini, juri menilai ayam kekok berdasarkan empat kriteria, yaitu keindahan dan kejernihan suara saat berkokok, baik suara atas maupun bawah, serta frekuensi berkokok. Baihaki mengungkapkan kebanggaannya terhadap masyarakat yang masih melestarikan tradisi ini.
Pemilik ayam yang berhasil memenangkan festival diberikan piala, piagam penghargaan, dan hadiah berupa barang. Pemenang festival ayam kekok berasal dari Blega, dan pemiliknya juga menerima hadiah tambahan berupa seperangkat alat sholat.
Acara berlangsung sejak pagi hingga menjelang petang, dan bagi penonton yang bertahan hingga akhir acara, disediakan door prize. Hadiah utama berupa lemari es berhasil diraih oleh penonton asal Tanah Merah, Bangkalan.
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/11/06/230-ayam-kekok-madura-ikut-festival-di-surabaya/