Turut hadir sejumlah tokoh nasional seperti Sri Eko Sriyanto Galgendu, Bambang Sulistomo, Prof. Yudhie Haryono, serta berbagai sahabat dari kalangan berbeda termasuk keluarga dari Pakistan, Brunei Darussalam, dan Malaysia.
Makan siang bersama dengan sajian nasi kebuli khas Pakistan dan bakso bola tenis menjadi momen kebersamaan yang hangat, sekaligus menunjukkan rasa cinta komunitas Pakistan Indonesia terhadap Indonesia.
Dalam sambutannya, Sri Eko Sriyanto membawakan puisi “Keteduhan Jawa Anak Manusia,” sementara Bambang Sulistomo mengungkapkan keresahannya terkait kurangnya contoh nyata penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara.
Prof. Yudhie Haryono menyoroti pentingnya membangkitkan jiwa kenegaraan anak bangsa dan mengungkapkan kekhawatiran akan defisit negarawan di Indonesia saat ini. Ia menegaskan perlunya pembentukan Posko Negarawan oleh GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) untuk menjawab tantangan tersebut.
Prof. Indira Santi Kertabumi menegaskan bahwa Lemhannas RI harus menjadi lembaga yang mempersiapkan pemimpin masa depan bangsa. Ia juga menyatakan dukungan untuk menggaungkan seruan kenegaraan bersama GMRI dan Posko Negarawan secara nasional pada 11 Maret 2023.
Acara ini menjadi ajang konsolidasi para tokoh nasional dalam upaya memperkuat semangat kenegaraan dan menyerukan pembenahan negeri, mengingat momentum sejarah Surat Perintah 11 Maret 1966 yang memiliki makna spiritual dan simbolik yang sangat sakral.