Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali meletus pada Rabu, 21 Agustus 2024. Ahli geologi Ade Edward menjelaskan bahwa letusan bertipe freatik ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang menyebabkan air meresap ke dapur magma, lalu memicu tekanan hingga erupsi.
Meski status gunung diturunkan dari siaga menjadi waspada sejak 1 Juli 2024, masyarakat tetap diminta waspada karena potensi erupsi masih ada. Erupsi kali ini terjadi pukul 12.40 WIB dengan durasi 48 detik, namun tinggi kolom abu tidak teramati.
PVMBG melarang aktivitas dalam radius 3 km dari Kawah Verbeek, dan warga diminta meningkatkan kewaspadaan meski status gunung tidak dalam kondisi siaga penuh.
Sumber asli: https://republika.co.id/berita//sikc21282/ahli-geologi-ungkap-penyebab-meletusnya-gunung-marapi