Nyingkrem merupakan tata kelola keuangan tradisional yang bernuansa kearifan lokal masyarakat Hindu di Bali guna mencapai terjaminnya ketersediaan dana yang akan digunakan di dalam setiap aktivitas keagamaan di Bali. Nyingkrem didasari kesepakatan dan kepercayaan dari masing?Çômasing anggotanya sehingga dengan sukarela taat akan ketentuan yang sudah disepakati. Praktik keuangan tradisional nyingkrem sudah menjadi tradisi dalam menjalin kebersamaan.
Baca juga:
Pendidikan Berbasis Budaya Lokal
Nyingkrem merupakan manajemen keuangan untuk mengantisipasi pengeluaran dana yang cukup besar. Hal yang serupa juga tampak di salah satu Banjar Adat di Bali, dimana praktik nyingkrem masih bertahan. Nyingkrem menjadi praktik tata kelola keuangan tradisional yang masih bertahan dengan keunikannya. Penyampaian pertanggungjawaban dilaksanakan oleh prajuru banjar dihadapan krama
banjar, yang dimulai dari nyingkrem, ngampil dan pencatatan dosan nikel yang pelaksanaannya dilaksanakan oleh jero petajuh dibantu kesinoman, dilanjutkan dengan pengaksama jero kelian?ámenjadi dresta dalam masyarakat.
Banjar yang menjadi bagian dari desa berhak tau terkait perkembangan desa dan keputusan yang sudah ditetapkan desa. Keterlibatan krama banjar dalam nitenin (memeriksa) laporan yang disajikan menjadi rangkaian tanya jawab sebelum disahkan. Hal tersebut merupakan cuplikan proses pelaksanaan tradisi nyingkrem di Bali.
Baca juga:
Mudik, Tradisi Sosial yang Sangat Sulit Diubah
Pertanggungjawaban keuangan nyingkrem dalam sangkepan Banjar berupaya menampilkan keterbukaan informasi.
Kepedulian krama terlihat sangat kental dalam perdebatan pada saat sangkepan atau parum. Sebagai prajuru berpegang teguh pada amanah yang diberikan krama,
upaya prajuru bekerja dengan sebaiknya, merupakan bagian dalam menjalankan amanah yang diberikan kepada prajuru. Rangkaian prosesi nyingkrem bejalan dari dulu dan tetep berjalan sampai saat ini merupakan bagian dari komitmen prajuru untuk melanjutkan nyingkrem. Menghormati dan menghargai jasa pendahulu banjar yang sudah mewariskan nyingkrem sebagai upaya dalam menjaga paiketan makrama banjar.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/09/25/364024/Akuntabilitasdalam-Tradisi-Bali.html