Putra almarhum, I Ketut Simon Sukarsa, membenarkan kabar tersebut dan menyampaikan bahwa jenazah ayahnya masih dititipkan di RSUD Sanjiwani karena desa adat setempat tengah menggelar upacara keagamaan. Jenazah akan dipulangkan ke rumah duka di Banjar Bukit Jangkrik, Kelurahan Samplangan, Gianyar pada Rabu, 3 April, dan upacara pengabenan dijadwalkan Kamis, 4 April.
Wayan Karma meninggalkan istri, tiga anak, dan lima cucu.
Rekan sefraksi dan sahabatnya, Ketua Komisi III DPRD Gianyar Putu Gede Pebriantara, mengenang almarhum sebagai sosok yang polos, idealis, dan humanis. Karma sempat dipercaya memimpin PAC PDI Perjuangan Kecamatan Gianyar (2005–2010) dan terpilih sebagai anggota dewan selama tiga periode berturut-turut: 2009, 2014, dan 2019.
“Kami, kader PDI Perjuangan se-Gianyar, sangat kehilangan beliau,” ucap Pebriantara.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Gianyar, I Ketut Sudarsana, menyampaikan bahwa saat ini belum dibahas soal Pengganti Antar Waktu (PAW) karena masih dalam masa berkabung.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2024/04/02/394439/Anggota-DPRD-Gianyar-I-Wayan...html