?ó?í?á?»???Å Peningkatan Kasus Diabetes di Indonesia
Prevalensi diabetes meningkat menjadi 10,9% (Riskesdas 2018).
Jumlah penderita diperkirakan meningkat dari 10,7 juta (2019) menjadi 13,7 juta (2030) (IDF).
Indonesia menempati peringkat ke-6 dunia dalam jumlah penyandang diabetes, dan diprediksi menjadi peringkat ke-4 pada tahun 2030 (WHO).
?????º?Çÿ?ó?é¼?ì?ó?í?Çó?»???Å Pernyataan Kemenkes
Disampaikan oleh Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes.
Menekankan pentingnya diagnosis dini dan tata laksana komprehensif untuk menekan morbiditas dan mortalitas akibat diabetes dan komplikasinya.
?ó?ô?Ǫ Jenis Pencegahan Diabetes Tipe 2 (oleh Prof. Ketut Suastika - PERKENI):
Pencegahan Primer: Ditujukan pada kelompok berisiko, fokus pada perubahan gaya hidup.
Pencegahan Sekunder: Mencegah komplikasi melalui deteksi dini, penyuluhan, dan vaksinasi.
Pencegahan Tersier: Untuk penderita dengan komplikasi, bertujuan mencegah kecacatan dan meningkatkan kualitas hidup.
?????º?¬ Pemantauan Mandiri (oleh dr. Sony Wibisono - PERSADIA):
Menekankan pentingnya Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM) sebagai bagian dari Diabetes Self Management Education (DSME) atau Edukasi Pengelolaan Diabetes Mandiri (EPDM).
Alat ukur yang baik penting untuk mengetahui fluktuasi kadar glukosa harian.
?????ÇÖ?í Solusi Digital ?ó?é¼?Ç£ Program INCONTROL oleh Sanofi Indonesia
Diluncurkan April 2021.
Telah diakses oleh 1.300 penderita diabetes.
Menyediakan layanan edukasi, call center, alat monitoring gula darah, dan dukungan manajemen lainnya.
Komitmen Sanofi: Memberikan layanan menyeluruh dan optimal bagi penyandang diabetes di Indonesia.
Kesimpulan: Diabetes menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, dengan angka kasus yang terus meningkat. Pemerintah dan berbagai organisasi medis mendorong edukasi, pencegahan, pemantauan mandiri, serta solusi digital guna menekan dampak penyakit ini secara menyeluruh.