Karena problemnya ternyata investasi teknologi yang dibawa masuk itu hanya meningkatkan, misalkan kita temukan transisi teknologi Morowali itu, dari ore yang hanya 2% itu hanya meningkat menjadi NPI 10% sampai 12%. Loh kok smelter hanya meningkatkan 10 sampai 12%, dan itu memang di Shanghai, di pasar komunitas yang lain ada komoditas seperti itu diperdagangkan, kata Bambang dalam acara Audiens antara Komisi Vll DPR RI dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Gedung DPR, SenAyan, Jakarta, kemarin.
Menurut Bambang, hal ini merupakan celah yang sangat merugikan yang harus dinilai karena merupakan bentuk lain bagaiman negara itu dirugikan. Dia menilai bahwa bisa jadi Presiden Joko Widodo tidak melihat sedetail itu dan diharapkan peranan para pembantu presiden, para menterinya mampu melihat celah dan menilai itu untuk mencegah kerugian negara agar tidak terus terjadi.