Pertemuan yang sudah diagendakan kedua organisasi ini bisa dibilang ?Çÿtemu kangen?ÇÖ antara asosiasi yang membidangi urusan nikel di sektor hulu dengan forum yang mewadahi aktivitas industri hilir pengolahan bijih nikel.
Pengurus DPP APNI yang hadir antara lain Ketua Umum APNI, Komjen Pol. (Purn) Drs. Nanan Soekarna, Sekretaris Umum APNI, Meidy Katrin Lengkey, dan Divisi Hukum, Ida Sumarsih. Sementara jajaran DPP FINI antara lain Ketua Umum FINI, Alexander Barus dan Sekretaris Lily Dewi Candinegara.
Sambil menyeruput kopi, sesekali obrolan serius tapi santai muncul di tengah pertemuan APNI dan FINI. Diskusi APNI-FINI, pertama, harga bijih nikel berbasis London Metal Exchange (LME), sedangkan NPI berbasis Shanghai Metals Market (SMM). Kedua,ilegal mining, di mana pabrik akan berkoordinasi dengan APNI untuk menolak cargo bijih nikel ilegal. Ketiga, pemanfaatan slag pabrik. Keempat, rencana pembentukanIndonesia Nickel Price Index(INPI).
Ketua Umum APNI, Nanan Soekarna menyampaikan, APNI berperan sebagai ?Çÿmakcomblangantara pelaku hulu dengan pemerintah hingga pelaku hilir nikel. Dia menekankan bahwa APNI ikut mendukung menjadikan Indonesia sebagai negara adidaya, tapi masyarakatnya sejahtera, dan pengusaha pun bahagia.
Sumber asli: https://nikel.co.id/2023/05/09/apni-bergandengan-tangan-memajukan-industri-nikel-indonesia/