APNI-SMM Gelar ?Ç£ASEAN Ni, Cr, Mg, & Stainless Steel Industry Chain Summit 2023?Ç¥

Wilayah
Sulawesi Tenggara
Kategori
Beranda
Penulis
Rusdi
Tanggal
2023-10-30
Views
0
Fluktuasi harga nikel global hingga sekarang ini cukup menarik perhatian beberapa tahun belakangan ini, bahkan pada akhir Maret 2022 menyentuh lebih dari US$100 ribu lebih per ton dan cukup membuat panik dunia. Situasi ekstrem tersebut telah memicu restrukturisasi rantai industri nikel.

Dengan predikat sebagai salah satu negara dengan sumber daya nikel terbesar di dunia, Indonesia juga telah berhasil memanfaatkan peluang ini dengan melaksnakan hilirisasi nikel. Dalam dua tahun terakhir, terjadi pertumbuhan eksplosif di sektor paduan dan peningkatan permintaan baja nirkarat(stainless steel)seri 300. Peningkatan konsumsi tersebut tentu telah mendorong peningkatan produksiintermediate nickeldan nikel primer lokal di Indonesia.

Tumbuhnya surplus di pasar nikel dunia telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan praktisi industri ini. Oleh sebab itu, perlu dilakukan dialog dansharingyang lebih lagi antara pelaku industri di China agar timbul kesepahaman tentang masa depan dan arah pengembangan industri nikel saat ini maupun yang akan datang.

Sekretaris Umum (Sekum) Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey, mengatakan, APNI danShanghai Metals Market(SMM) mengupayakan terjadinya dialog industri nikel di China dan Indonesia. Tujuannya, agar para praktisi memahami arah perkembangan industri logam saat ini dan ke depan.

?Ç£Kami akan mewadahinya dalam suatueventbertajukASEAN Nickel, Chromium, Manganese, and Stainless Steel Industry Chain Summit 2023,di Bali, 28-29 November 2023,?Ç¥ ujarnya.

Sumber asli: https://nikel.co.id/2023/10/30/apni-smm-gelar-asean-ni-cr-mg-stainless-steel-industry-chain-summit-2023/

Tags: indonesia nikel dunia industri baja