Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, mengonfirmasi hal ini setelah menghadiri Rapat Paripurna ke-6 DPRD Provinsi Bali. Ia menyatakan bahwa kematian babi yang mencapai sekitar 115 ekor itu menyerang peternakan kecil dan terjadi secara bertahap.
Sebagai langkah pencegahan, pihaknya telah bekerja sama dengan peternak untuk melakukan penyemprotan disinfektan secara masif, serta memperketat sanitasi kandang. Hingga kini, penyebaran ASF masih terbatas di wilayah Karangasem dan belum ditemukan kasus serupa di kabupaten lain di Bali, berdasarkan pemantauan langsung di lapangan.
Sunada menekankan pentingnya respons cepat, pembersihan kandang, dan isolasi untuk mencegah penyebaran ASF lebih lanjut. Ia juga mengingatkan bahwa ASF pertama kali terdeteksi di Bali pada tahun 2020, dan hanya menyerang hewan ternak jenis babi.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2024/04/01/394276/ASF-Masuk-Bali,Satu-Sampel...html