Duta Besar Korsel untuk RI, Lee Sang-deok, menyatakan bahwa forum ini memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan Korea untuk memasuki pasar ASEAN dan bagi Indonesia untuk menjadi pusat mobil listrik dan baterai di kawasan tersebut. Direktur Jenderal KOTRA Jakarta, Lee Jang-hee, menambahkan bahwa perdagangan antara Korea dan Indonesia terus meningkat, bahkan mencapai 130 kali lipat dalam volume perdagangan sejak tahun 1973. Ia menekankan pentingnya kemitraan yang saling menguntungkan antara kedua negara dan komitmen untuk mendukung industri mobil listrik dan baterai.
Pertemuan ini menghasilkan lebih dari 130 konsultasi antara perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang komponen mobil listrik, sepeda motor listrik, serta penyedia solusi pengisian daya. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk mencari peluang mendirikan kemitraan joint venture dan merencanakan langkah-langkah untuk memasuki pasar Indonesia melalui transfer teknologi dan ekspor.
Beberapa kolaborasi telah terjalin, termasuk antara perusahaan besar Korea dalam bidang baterai seperti LG Energy Solution, serta perusahaan startup lokal Korea yang menandatangani kontrak pembelian komponen dengan PT Dharma Polimedia, perusahaan komponen otomotif terbesar di Indonesia.
Indonesia, yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, berencana untuk menjadi pusat kendaraan listrik di ASEAN. Meskipun saat ini pangsa pasar mobil di Indonesia adalah yang terbesar keenam di dunia dan terbesar di ASEAN, penjualan EV baru masih mencapai 1% dari total penjualan kendaraan.
Sumber asli: https://nikel.co.id/2023/11/09/bahas-kendaraan-listrik-60-perusahaan-indonesia-korsel-melakukan-pertemuan/