Banjar sebagai ?ÇÖ?ÇÖCoworking Space?ÇÖ?ÇÖ

Wilayah
Bali
Kategori
Opini
Penulis
Tidak diketahui
Tanggal
2023-04-13
Views
0
Kehidupan dan aktivitas adat masyarakat di Bali tidak terlepas dari keberadaan Balai Banjar. Secara turun-temurun, Balai Banjar telah menjadi ruang bersama bagi krama adat untuk melaksanakan berbagai kegiatan adat, seni dan budaya Bali.

Dalam perkembangannya, kegiatan kedinasan oleh pemerintah juga telah memanfaatkan Balai Banjar, sehingga Banjar juga menjadi simpul pemersatu beragam komponen masyarakat Bali. Sekaa Teruna

sebagai wadah bagi generasi muda berusia dari 15 tahun hingga belum menikah dalam berkreativitas dan bersosialisasi di masyarakat (Risdayanti & Sujana, 2022), adalah komponen masyarakat yang memanfaatkan Balai Banjar secara rutin.

Kondisi ini misalnya terlihat menjelang perayaan hari raya Nyepi. Sekaa Teruna dengan suka cita beraktivitas

siang-malam di Balai Banjar untuk membuat ogoh-ogoh dan berlatih baleganjur maupun tarian.

Keberadaan Balai Banjar dengan demikian secara nyata telah menjadi ruang kreativitas Sekaa Teruna. Berdasarkan Data Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali, di Bali terdapat 4.432 banjar adat dan 3.643 banjar dinas. Selanjutnya data BPS Bali menunjukkan jumlah penduduk Bali usia 15 hingga 29 tahun pada 2023 diproyeksikan mencapai 1 juta jiwa lebih.

Baca juga:

Kambing Hitam Klaster Sekolah

Apabila sepertiganya aktif dalam Sekaa Teruna, maka terdapat sekitar 300 ribu anggota Sekaa Teruna yang rutin beraktivitas pada ribuan Banjar yang ada di Bali. Di beberapa daerah, kondisi bangunan Balai Banjar dan fasilitas yang melengkapinya telah memadai, seperti jaringan internet yang dapat diakses komunitas.

Tentunya keberadaan Banjar dengan fasilitasnya itu menjadi ?Ç£asset tidur?Ç¥ bila tidak dioptimalkan untuk mewujudkan berbagai produk barang dan jasa yang bernilai tambah dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Oleh sebab itu menarik untuk didalami bagaimana cara mengarahkan agar kreativitas yang telah terbangun ini dapat diperluas, bertransformasi ke platform digital sebagai fondasi bagi Sekaa Teruna menghadapi era ekonomi digital.

Baca juga:

Nyepi Harmoni Kehidupan

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperluas dan mentransformasikan fungsi Banjar menjadi ruang kerja bersama (coworking space) bagi Sekaa Teruna untuk menghasilkan beragam produk ekonomi kreatif digital. Coworking space menurut Spinuzzi et al. (2019) merupakan lingkungan kerja bersama, yang menjadi ruang bagi pekerja independen berkumpul untuk menciptakan pengetahuan dan

Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/04/13/333504/Banjar-sebagai-Coworking-Space.html

Tags: ekonomi digital banjar sekaa teruna