Ganjar mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan survei internal yang menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud tidak menurun. "Tidak, elektabilitas-nya masih tetap. Kami juga punya survei internal kami kok, kami masih bagus," ujar Ganjar, seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Ia mendorong kader-kader partai pendukung dan relawannya di setiap daerah untuk tidak terpengaruh oleh hasil survei eksternal. "Mudah-mudahan kawan-kawan dengan kepengurusan daerah berjalan, mudah-mudahan makin bagus. Kami punya komparasi-nya," tuturnya.
Namun, lembaga survei Poltracking mencatat bahwa elektabilitas Ganjar-Mahfud berada di urutan kedua dengan angka 30,1 persen, terpaut jauh dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang berada di posisi pertama dengan 40,2 persen. Sementara itu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 24,4 persen, dan 5,3 persen responden belum menentukan pilihan.
Hasil survei Poltracking dilakukan secara tatap muka dalam rentang waktu 28 Oktober hingga 3 November 2023. Di sisi lain, survei LSI Denny JA menunjukkan tren penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud. Survei yang dilakukan pada 6-13 November 2023 mencatat bahwa elektabilitas Ganjar-Mahfud turun dari 36,9 persen pada Oktober 2023 menjadi 28,6 persen pada November 2023. Sementara itu, elektabilitas Anies-Muhaimin melonjak dari 8,8 persen menjadi 20,3 persen dalam periode yang sama, sedangkan Prabowo-Gibran tetap kokoh di posisi pertama dengan 40,3 persen.
Ganjar Pranowo berharap agar dukungan dari partai dan relawan tetap solid meskipun ada perbedaan hasil survei.
(Kmb/Balipost)
Scroll to bottom
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/23/374907/Bantah-Elektabilitas-Anjlok,Ganjar-Pranowo...html