Kasus joki pantarlih terjadi di Surabaya, di mana seorang satpam tanpa pelatihan dan honor melakukan pencocokan data pemilih. Bawaslu menilai ini pelanggaran etik dan administrasi karena pantarlih harus melaksanakan tugasnya sendiri. Data yang dicocokkan satpam harus diulang. Jika kesalahan ini menyebabkan hilangnya hak pilih, pelaku bisa dikenakan sanksi pidana. Saat ini sedang dilakukan klarifikasi untuk mengetahui apakah pelanggaran ini terstruktur atau hanya kasus tunggal. Bawaslu menekankan pentingnya pelatihan dan honor bagi pantarlih agar kejadian serupa tidak terulang.
Sumber asli:
https://www.suarasurabaya.net/politik/2023/bawaslu-joki-pantarlih-pelanggaran-etik-dan-administrasi-coklit-harus-diulang/