Suryantini menemukan bayi tersebut sekitar pukul 11.20 WITA. Awalnya, ia bermaksud mengambil tas plastik besar untuk memilah sampah, namun saat membuka tas itu, ia terkejut menemukan kain hitam yang ternyata berisi bayi. "Kondisi bayi tersebut bersih, tidak ada darah-darahnya, tetapi sudah lemas," ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi.
Karyawan TPST lainnya, Gusti Ayu Raka Ratnadi (56), juga mendengar suara tangisan bayi. Bayi tersebut segera dibawa ke RS Dharma Yadnya oleh karyawan TPST, Agung Seto, yang merupakan pegawai Bagian Kesehatan Keselamatan Kerja. Bayi tiba di rumah sakit pada pukul 11.25 WITA dan langsung ditangani oleh dokter piket.
Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa bayi perempuan tersebut memiliki panjang 39 sentimeter, dengan tali pusar masih menempel. Namun, bayi tersebut dalam kondisi tidak bergerak dan tidak bernapas, dinyatakan meninggal dunia. Pukul 14.00 WITA, jasad bayi dibawa ke RSUD Wangaya menggunakan ambulans RS Dharma Yadnya.
Kasus ini menambah keprihatinan mengenai perlunya perhatian lebih terhadap masalah kesehatan dan keselamatan ibu dan anak di masyarakat. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penemuan bayi tersebut.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/08/372424/Bayi-Bertali-Pusar-Ditemukan-di...html