Kepala Dinas Kebudayaan Badung, I Gde Eka Sudarwitha, menjelaskan bahwa festival ini berlangsung dari 1 hingga 16 November dan bertujuan untuk memberikan ruang bagi pelaku seni dalam mengembangkan kreativitas serta melestarikan adat, agama, tradisi, dan budaya. Ia menekankan pentingnya festival ini dalam mendorong semangat kreatif dan memperkuat ikatan sosial di masyarakat.
Koordinator lomba, I Wayan Muliadi, menyebutkan bahwa lomba baleganjur tingkat umum diikuti oleh 18 peserta, yang dibagi menjadi dua sesi. Peserta berasal dari berbagai kabupaten dan komunitas seni di seluruh Bali, termasuk Komunitas Seni Jong Gembyong, Sanggar Seni Panji Kinara Loka, dan banyak lagi.
Lomba kali ini menerapkan kriteria khusus yang melarang penggunaan properti tambahan seperti keris dan kipas, untuk mendorong kreativitas dan fokus pada elemen musik. Wayan Muliadi berharap lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga platform untuk mempromosikan keberagaman seni dan budaya di Bali.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/14/373367/Belasan-Sekaa-Baleganjur-se-Bali-Berkompetisi...html