Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menekankan bahwa meskipun modernisasi alutsista sangat diperlukan, perlu juga memperhatikan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Ia menyatakan, "Sehingga belanja alutsista harus dilakukan dengan bijak, baik caranya maupun peruntukannya."
Jokowi juga menegaskan bahwa modernisasi alutsista harus menjadi bagian penting dari pengembangan investasi industri pertahanan dalam negeri. Hal ini diharapkan dapat mendorong transfer teknologi, peningkatan sumber daya manusia, serta mengutamakan produk dalam negeri. Ia menambahkan, "Anggaran yang dimiliki—karena sulit dalam mengumpulkan dan mendapatkannya, dan merupakan uang dari rakyat—sebisa mungkin harus dibelanjakan dan harus diputar kembali untuk (kepentingan) rakyat."
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp39,47 triliun untuk modernisasi alutsista tahun 2024, yang termasuk dalam daftar belanja Kementerian Pertahanan. Total alokasi belanja Kementerian Pertahanan berdasarkan program mencapai Rp135,44 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.
Jokowi menambahkan bahwa industri pertahanan keamanan juga terus didorong untuk maju dan mandiri dengan dukungan APBN, yang akan dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan alutsista secara bertahap, didukung oleh industri pertahanan dalam negeri untuk memenuhi kekuatan pokok minimum.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/10/05/366063/Berasal-dari-Uang-Rakyat,Modernisasi...html