Dilansir dari Antara pada Kamis (28/3/2024), hasil penelitian mengindikasikan bahwa individu yang berolahraga dua sampai tiga kali seminggu dengan durasi minimal satu jam per minggu, cenderung lebih sedikit mengalami kesulitan tidur. Mereka juga lebih mungkin mencapai waktu tidur ideal, yaitu enam hingga sembilan jam per malam.
Temuan Utama Penelitian
Penelitian ini melibatkan 4.399 peserta dari Survei Kesehatan Respirasi Komunitas Eropa yang dipantau selama 10 tahun (2002-2014). Berikut adalah poin-poin penting dari temuan tersebut:
Tingkat Aktivitas: Selama periode studi, 25% peserta tetap aktif, 37% tetap tidak aktif, 18% menjadi aktif, dan 20% menjadi tidak aktif.
Pengaruh Olahraga terhadap Tidur: Setelah disesuaikan dengan berbagai faktor (usia, jenis kelamin, berat badan, riwayat merokok, dan lokasi studi), mereka yang tetap aktif secara signifikan:
42% lebih sedikit kemungkinannya mengalami kesulitan tidur.
22% lebih sedikit kemungkinannya memiliki gejala insomnia.
40% lebih sedikit kemungkinannya melaporkan dua atau tiga gejala insomnia.
Durasi Tidur Normal: Individu yang konsisten aktif lebih cenderung menjadi "penidur normal" (enam hingga sembilan jam tidur) dibandingkan mereka yang tidak aktif. Mereka juga 55% lebih mungkin menjadi penidur normal, 29% lebih sedikit kemungkinannya menjadi penidur pendek (enam jam atau kurang), dan 52% lebih sedikit kemungkinannya menjadi penidur panjang (sembilan jam atau lebih).
Penelitian ini memperkuat keyakinan bahwa olahraga teratur merupakan strategi efektif untuk menjaga kualitas tidur dan mengurangi masalah insomnia.