Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menyatakan bahwa kedua pemimpin akan menjajaki peluang untuk meningkatkan kerja sama dalam beberapa bidang, termasuk transisi energi bersih, kesejahteraan ekonomi, perdamaian dan stabilitas kawasan, serta memperkuat hubungan antar masyarakat. Mereka juga akan berkoordinasi untuk memperkuat sentralitas ASEAN, menegakkan hukum internasional, dan mendorong kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga dijadwalkan menghadiri pertemuan darurat negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, pada 12 November 2023. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas dan melakukan negosiasi terkait konflik yang memanas di Jalur Gaza antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Raihan Ariatama, menyebutkan bahwa Presiden Jokowi kemungkinan akan ditunjuk sebagai perwakilan untuk melakukan negosiasi dengan Israel dan AS, yang selama ini mendukung Israel. Raihan menambahkan bahwa Presiden Jokowi berencana untuk mengadakan pertemuan lebih lanjut dengan negara-negara OKI dan berharap dapat berperan dalam proses negosiasi tersebut.
Dengan agenda yang padat dan penting ini, diharapkan pertemuan antara kedua pemimpin dapat menghasilkan langkah-langkah konkret untuk memperkuat hubungan bilateral dan menangani isu-isu regional yang krusial.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/08/372479/Biden-dan-Jokowi-Adakan-Pertemuan...html