Dwikorita, Kepala BMKG, menjelaskan bahwa informasi peringatan dini akan disampaikan hingga tingkat provinsi atau kabupaten melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang bertanggung jawab untuk meneruskan informasi tersebut kepada masyarakat. Namun, sering kali informasi ini terputus, terutama di daerah terpencil.
Untuk mengatasi masalah ini, BMKG menggencarkan penyebarluasan informasi melalui aplikasi Info BMKG dan menjalin kerjasama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) serta radio lokal dan komunitas. Dengan menggunakan berbagai kanal media, BMKG berharap dapat mengurangi kesenjangan informasi dan menekan risiko bencana.
Dwikorita menekankan pentingnya kecepatan dalam menyampaikan informasi peringatan dini, terutama dalam kasus gempabumi dan tsunami, di mana waktu antara peringatan dan bencana sangat singkat. Kerjasama dengan media juga bertujuan untuk meningkatkan literasi kebencanaan masyarakat dan memerangi hoax yang dapat menimbulkan ketakutan.
Sebagai contoh, saat tsunami Jepang pada tahun 2011, banyak stasiun TV dan radio yang terlibat dalam penyebaran informasi peringatan dini, menunjukkan betapa pentingnya informasi tersebut sampai kepada masyarakat dengan cepat.
Sumber asli: https://suaramedannews.com/bmkg-gandeng-radio-sebarluaskan-peringatan-dini-untuk-jangkau-wilayah-3t/