Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat inflasi gabungan dari delapan kota di Jawa Timur pada Juni 2023 sebesar 4,59 persen secara tahunan (year on year). Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama pada transportasi (10,08 persen), penyediaan makanan dan minuman/restoran (5,90 persen), dan perawatan pribadi dan jasa lainnya (5,17 persen). Satu-satunya kelompok yang mengalami penurunan adalah informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (turun 0,10 persen).
Delapan kota yang dicakup dalam data ini meliputi Surabaya, Malang, Kediri, Jember, Probolinggo, Banyuwangi, Madiun, dan Sumenep. Surabaya mencatat inflasi tertinggi sebesar 4,91 persen, sedangkan Madiun terendah dengan 3,25 persen.
Beberapa komoditas yang paling berkontribusi terhadap inflasi adalah solar (28,37 persen), bensin (23,11 persen), beras (15,25 persen), rokok kretek filter, sekolah dasar, tarif air PDAM, telur ayam ras, dan biaya pendidikan tinggi. BPS menilai inflasi ini banyak dipengaruhi oleh kenaikan harga dan kebijakan pada tahun sebelumnya, serta menyarankan agar enam bulan ke depan dimanfaatkan untuk menjaga stabilitas harga.
Sumber asli:
https://www.suarasurabaya.net/ekonomibisnis/2023/bps-jatim-catat-inflasi-gabungan-8-kota-pada-juni-2023-sebesar-459-persen/