Bukan Boikot Biasa

Seruan boikot terhadap produk Israel dan perusahaan yang mendukungnya semakin menguat di seluruh dunia sebagai respons terhadap serangan Zionis Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 11 ribu warga sipil. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina adalah wajib, sementara mendukung agresi Israel adalah haram. MUI merekomendasikan masyarakat muslim untuk menghindari transaksi dengan pelaku usaha yang mendukung Israel dan meminta pemerintah untuk mengambil langkah tegas dalam membantu Palestina melalui diplomasi di PBB dan OKI.

Meskipun ada pertanyaan tentang efektivitas boikot, fokusnya adalah pada kontribusi umat Islam dalam memberikan tekanan ekonomi kepada Israel. Aksi boikot (BDS) dipilih sebagai cara untuk melawan Israel, sementara metode praktis seperti mengerahkan pasukan masih diabaikan oleh pemimpin negeri muslim. Pemboikotan pertama kali dilakukan oleh Tsumamah bin Utsal, yang menghentikan pasokan gandum ke Mekkah. Seruan boikot adalah wujud kesadaran masyarakat untuk membela Palestina, dan akan lebih efektif jika didukung oleh negara yang memiliki kekuasaan dan pengaruh.

Sumber asli: https://www.datariau.com/detail/berita/bukan-boikot-biasa