Dengan kondisi yang ada, pihak Dinas Kesehatan akan lebih selektif dalam pemberian VAR, yang kini hanya akan diberikan kepada kasus dengan risiko tinggi. Sucipto menjelaskan bahwa sebelumnya ada kelonggaran dalam kebijakan pemberian VAR, namun dengan menipisnya stok, vaksinasi akan lebih difokuskan pada kasus gigitan yang berisiko tinggi.
Meskipun jumlah kasus gigitan di Kabupaten Buleleng tahun ini cenderung menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Sucipto tetap menghimbau masyarakat, terutama pemilik anjing peliharaan, untuk rutin melakukan vaksinasi di dokter hewan atau Dinas Pertanian untuk mencegah rabies.
Direktur RSUD Kabupaten Buleleng, Putu Arya Nugraha, menambahkan bahwa stok VAR di rumah sakit saat ini hanya tersisa 9 vial, yang hanya cukup untuk melayani beberapa orang dengan gigitan risiko tinggi. Ia mencatat bahwa rata-rata kasus gigitan yang datang ke RSUD Buleleng adalah sekitar 4 orang per hari, dan beruntungnya, kasus gigitan cenderung menurun.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/21/374546/Buleleng-Hanya-Punya-Stok-300...html