Bupati Dana mengungkapkan bahwa pendapatan asli daerah (PAD) telah menunjukkan pemulihan yang signifikan setelah dampak pandemi Covid-19, dengan pencapaian PAD tahun 2022 mencapai Rp 301 miliar, angka tertinggi dalam lima tahun terakhir. Ia menekankan pentingnya untuk tidak lengah dan terus menggali potensi peningkatan PAD demi kemajuan masyarakat Karangasem.
Dari sepuluh jenis pajak sebagai sumber PAD, Pajak MBLB masih menjadi penyumbang terbesar. Namun, Bupati Dana menekankan bahwa Pajak PBB-P2 perlu ditingkatkan pelayanannya agar dapat berkontribusi lebih besar terhadap PAD di masa mendatang. Sejak penanganannya dilimpahkan dari KPP Pratama pada tahun 2014, PBB-P2 mengalami masalah tunggakan piutang yang cukup tinggi, mencapai Rp 54 miliar saat ini. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis dan dukungan dari Perbekel dan Lurah sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Bupati Dana mengharuskan setiap Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) untuk melayani pembayaran PBB-P2 bekerja sama dengan BPD Bali, serta meminta BUMDES untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan cara jemput bola. Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan pemutakhiran data agar database menjadi lebih valid.
"Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang potensial, dan penerimaan dari sektor ini dapat membantu pembiayaan pembangunan di Kabupaten Karangasem," jelasnya.
Sebagai bagian dari komitmen dalam optimalisasi pemungutan pajak, dilakukan penandatanganan Surat Pernyataan Komitmen oleh perwakilan Perbekel dari masing-masing Kecamatan, serta pemberian materi dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mengenai aplikasi dan mekanisme pembayaran PBB-P2.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/10/04/365903/Bupati-Gede-Dana-Dorong-Perbekel...html