Jumlah penderita cacar monyet atau Monkeypox di Indonesia bertambah. Berdasarkan data harian yang diterima Kementerian Kesehatan per tanggal 13- 22 Oktober 2023, dilaporkan ada 7 kasus yang terkonfirmasi. Semuanya kini sedang dalam proses isolasi dan perawatan.
Jika ditambah 1 kasus yang pertama kali terkonfirmasi di pertengahan 2022, total kasus yang ada di Indonesia menjadi 8 kasus. Satu kasus yang terdeteksi pada bulan Agustus 2022 itu sudah dinyatakan sembuh.
dr. Ari Baskoro, pengajar di Divisi Alergi-Imunologi Klinik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga menyebutkan, semua penderita cacar monyet berjenis kelamin laki-laki dan berada di Jakarta. Rentang usianya berkisar antara 25 hingga 39 tahun.
?Ç£Berbeda dengan satu penderita pada tahun 2022, semua penderita saat ini tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri dan juga tidak memiliki riwayat kontak antar-mereka. Tetapi mayoritas mereka adalah orang dengan HIV (ODHIV) dan memiliki orientasi biseksual,?Ç¥ tutur Ari melalui keterangan tertulis yang diterima
suarasurabaya.net
, Rabu (25/10/2023).
Fakta-fakta tersebut mengasumsikan adanya sumber penularan yang berasal dari dalam negeri, sekaligus menegaskan itu bukanlah kasus impor. ?Ç£Keseluruhan fenomena yang tidak biasanya ini, memicu kekhawatiran baru,?Ç¥ tambahnya.
Perlu diketahui, kasus cacar monyet di dunia pada tahun 2022, mayoritas terjadi pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) atau biseksual. Meski demikian, cacar monyet bukan tergolong sebagai penyakit menular seksual (PMS). Cara penularan lainnya, bisa melalui kontak erat antar manusia, melalui kulit yang lecet, saluran napas, serta selaput lendir mata, hidung, dan mulut.