Mpox adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus Monkeypox (MPXV), yang memiliki kesamaan dengan virus Variola. Hanny menjelaskan bahwa lebih dari 90 persen penularan terjadi melalui kontak erat, terutama kontak seksual. Oleh karena itu, menghindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox dan tidak menggunakan barang bersama seperti handuk atau pakaian sangat dianjurkan.
Populasi berisiko tinggi termasuk mereka yang berganti-ganti pasangan, melakukan kontak seksual sesama jenis, serta individu dengan kondisi imunokompromais. Hanny menyarankan agar hubungan seksual dilakukan dengan aman menggunakan kondom dan melakukan vaksinasi.
Kementerian Kesehatan juga merekomendasikan untuk menghindari kontak kulit dengan barang-barang yang pernah bersentuhan dengan pasien terkonfirmasi, memisahkan diri dari pasien terinfeksi, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk mencuci tangan secara rutin.
Gambaran klinis cacar monyet meliputi ruam kulit, pembesaran kelenjar getah bening, demam, nyeri otot, dan perdarahan di area rektum atau saluran cerna. Hanny menyarankan masyarakat untuk segera mengunjungi dokter jika mengalami gejala lesi kulit yang tidak khas disertai demam.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/07/372249/Cacar-Monyet-Tak-Perlu-Terlalu...html