Latar Belakang:
Saudi Pro League (Liga Arab Saudi) sedang mengalami transformasi besar dengan mendatangkan bintang-bintang sepak bola dunia, seperti:
Cristiano Ronaldo (Al-Nassr, kontrak Rp3,3 triliun/tahun).
Karim Benzema, N’Golo Kanté (Al-Ittihad).
Roberto Firmino, Kalidou Koulibaly (Al-Ahli & Al-Hilal).
Peran Pemerintah:
Privatisasi Klub:
Klub dikelola seperti perusahaan bisnis untuk meningkatkan profesionalitas.
Public Investment Fund (PIF) milik Pangeran Mohammed bin Salman menguasai 4 klub besar: Al-Nassr, Al-Hilal, Al-Ittihad, Al-Ahli.
Kebebasan Investasi:
Tidak ada batasan Financial Fair Play (FFP), memungkinkan pembelian pemain tanpa hambatan keuangan.
Target Jangka Panjang:
Meningkatkan pendapatan liga dari $120 juta (2023) menjadi $480 juta (2030).
Masuk 10 liga terbaik dunia dengan nilai liga mencapai $2,14 miliar (2030).
Strategi Komersial:
Kehadiran bintang internasional bertujuan meningkatkan daya tarik global dan nilai komersial liga.
Pembangunan infrastruktur dan tata kelola klub lebih profesional.
Kesimpulan:
Arab Saudi menggunakan sepak bola sebagai alat soft power dan diversifikasi ekonomi, dengan dukungan penuh pemerintah melalui kebijakan finansial dan manajemen modern.
Sumber: Antara (Reporter: Muhammad Syafaruddin).
Berita Terkait:
Steven Gerrard jadi pelatih Al-Ettifaq.
Karim Benzema resmi ke Al-Ittihad.
Sumber asli: https://www.suarasurabaya.net/olahraga/2023/campur-tangan-pemerintah-dorong-perkembangan-liga-arab-saudi/