Cerita Korban di Balik Bencana Tanah Longsor di Kendari, Kesulitan Lari karena Rumah Diapit Bukit dan Bantaran Kali

Wilayah
Sulawesi Tenggara
Kategori
Terkini
Penulis
Kendariinfo
Tanggal
2023-07-13
Views
909
Bencana alam tanah longsor dirasakan oleh sekelompok warga yang ada di Lorong Dolog, Jalan Sawerigading, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Rabu (12/7/2023) malam.Tanah longsor tersebut terjadi sekira pukul 21.00 Wita dan menimpa empat unit rumah masing-masing milik Uta (45), Masri (46), Dedi (40), dan Nojeng (65).Saat ditemui Kendariinfo, Nojeng mengaku, saat kejadian ia bersama anggota keluarganya termasuk tetangganya yang lain tengah berada di dalam rumah. Ada yang sudah tidur dan masih ada anggota keluarganya termasuk tetangganya yang duduk santai di depan rumah.Ketika tengah santai sembari menikmati hujan yang tak kunjung redah, ia dikagetkan dengan bunyi yang bergemuruh muncul dari atas bukit yang ada di depan rumahnya. Seketika, ia melihat gumpalan tanah yang berangsur-angsur turun dan langsung menimpa rumahnya bersama tiga rumah tetangganya.Nojeng sempat panik dan langsung berteriak. Saat itu juga, anggota keluarganya bersama para tetangganya langsung bergerak cepat untuk menyelamatkan diri. Ada yang ke luar rumah bersembunyi di balik tembok dan ada yang memilih menutup pintu agar runtuhan tanah tak masuk ke dalam rumah.Menurut Nojeng, ia dan keluarganya tak bisa bergerak jauh meninggalkan lokasi itu. Pasalnya, lokasi rumahnya berada di bawah lereng bukit yang longsor itu. Ketika ingin berlari menyusuri lereng bukit, ia khawatir ada reruntuhan tanah susulan yang terjadi.Baca Juga:Pelajar SMP di Kendari Disetubuhi 3 Orang Sopir Dalam Mobil AngkotUntuk melarikan diri melalui pintu belakang, Nojeng pun tak bisa. Sebab, rumahnya berada di tepi bantaran kali. Artinya, rumah Nojeng diapit oleh bukit dan bantaran kali tersebut. Saat itu pun, dia hanya bisa pasrah sembari menyaksikan langsung bongkahan tanah yang terus-menerus menimpa rumahnya.Untungnya, tanah longsor tak berlangsung lama. Meskipun bagian depan rumahnya tertutup habis oleh reruntuhan, ia bersyukur sebab keluarganya dan tetangganya selamat dari bencana itu.?Ç£Percuma juga, mau lari ke mana lagi. Di depan gunung, di belakang kali,?Ç¥ katanya saat ditemui Kendariinfo, Kamis (13/7).Dalam insiden ini, empat unit rumah tertimbun reruntuhan tanah longsor. Nojeng menyebut, total kerugian yang ditimbulkan ditaksir mencapai ratusan juta.Secara terpisah, Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muh. Eka Fathurrahman mengatakan, curah hujan di Kota Kendari sejak beberapa hari terakhir tidak kondusif dan menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana alam jenis tanah longsor. Apalagi, jika tanah tersebut berada di area pegunungan atau bukit.?Ç£Tanah longsor tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan yang mengguyur Kota Kendari, serta adanya pembukaan lahan kaplingan yang berada tepat diatas lereng gunung lokasi longsoran,?Ç¥ katanya.Saat ini, warga sekitar dibantu oleh TNI-Polri, OPD lingkup Pemerintah Kota Kendari tengah melakukan giat bersih-bersih di lokasi tersebut. Bahkan, satu unit alat berat dan beberapa mobil truk juga diturunkan untuk memindahkan material tanah yang menimpa rumah warga

Sumber asli: https://kendariinfo.com/cerita-korban-di-balik-bencana-tanah-longsor-di-kendari-kesulitan-lari-karena-rumah-diapit-bukit-dan-bantaran-kali/

Tags: rumah kendari tanah longsor nojeng