Hendrawan menegaskan bahwa meskipun layanan fast track sangat membantu dalam mempercepat proses imigrasi, tindakan pungli oleh oknum dapat menciptakan kesan negatif. Ia juga mengusulkan agar gate tambahan dibuka selama jam sibuk untuk mengurangi antrean, terutama terkait pembelian Visa on Arrival (VOA) yang sering menimbulkan penumpukan.
Pelaku pariwisata lainnya, Gusti Kade Sutawa, juga menyayangkan adanya pungli di jalur fast track, yang seharusnya diperuntukkan bagi lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan pekerja migran Indonesia tanpa biaya. Ia berharap pihak Imigrasi dan Kajati dapat menertibkan praktik ini untuk menjaga citra Imigrasi dan destinasi pariwisata Bali.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/21/374454/Coreng-Image-Bali,Pelaku-Pariwisata...html