Kepala DJPb Sultra, **Syarwan**, Selasa (28/11), menjelaskan bahwa angka tersebut terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp7,11 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp15,08 triliun. “Realisasi belanja negara mencapai 82,84 persen dari pagu, dengan rincian belanja K/L 80,43 persen dan TKD 84,04 persen,” ungkapnya.
Secara tahunan (year on year/yoy), belanja K/L tumbuh **15,43 persen**, sementara belanja TKD naik **0,40 persen**. Rinciannya, belanja pegawai naik 3,39 persen, belanja barang melonjak 40,48 persen, belanja modal naik tipis 0,08 persen, dan belanja bantuan sosial tumbuh 21,56 persen.
Syarwan menambahkan, realisasi belanja tertinggi pada sektor K/L terdapat di **Kementerian PUPR** sebesar Rp2,41 triliun atau 34,06 persen dari total belanja di Sultra. Ia juga menyoroti lonjakan signifikan belanja untuk **KPU** dan **Bawaslu**, yang masing-masing tumbuh 388,13 persen dan 334,66 persen, karena percepatan tahapan pemilu.
Dari sisi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), kinerja terbaik berdasarkan persentase pagu ada di **KPPN Kolaka** (86,47 persen), terutama berkat akselerasi belanja pegawai. Sementara dari sisi nominal, kinerja tertinggi dicapai **KPPN Kendari** dengan Rp5,62 triliun atau 79,12 persen dari total realisasi belanja KPPN di Sulawesi Tenggara.
Sumber asli: https://kendariinfo.com/data-djpb-hingga-november-2023-realisasi-belanja-negara-di-sultra-tembus-rp2219-triliun/