Debat Sejarah di Belanda Terkait Pertempuran Surabaya Akan Tepis Tuduhan Bung Tomo Sebagai Penjahat Perang

Wilayah
Jawa Timur
Kategori
Kelana Kota
Penulis
Billy Patoppoi
Tanggal
2023-11-08
Views
0
**Debat Sejarah di Belanda Terkait Pertempuran Surabaya Akan Tepis Tuduhan Bung Tomo Sebagai Penjahat Perang**

Laporan oleh Billy Patoppoi

Rabu, 8 November 2023 | 17:14 WIB

Ady Setyawan, pendiri komunitas sejarah Roodebrug Soerabaia, akan terlibat dalam debat di Gedung deBalie, Amsterdam, Belanda pada Kamis, 9 November 2023. Dalam kesempatan ini, Ady akan mewakili sejarawan Tanah Air dan Kota Surabaya untuk membeberkan bukti-bukti terkait pertempuran Surabaya dan menepis tuduhan bahwa Bung Tomo adalah penjahat perang dan pelaku pembantaian di Balai Pemuda, sebagaimana yang dinyatakan oleh sejarawan Belanda.

Peristiwa yang dikenal sebagai Simpang Balai Pemuda Surabaya terjadi pada tahun 1945, setelah perobekan bendera di Hotel Yamato Surabaya, yang kini dikenal sebagai Hotel Majapahit. Ady menegaskan bahwa sejarawan Belanda selama ini keliru dalam mengartikan perjuangan Arek-Arek Suroboyo melawan penjajah dan sekutu, termasuk tuduhan tak berdasar terhadap Bung Tomo.

"Selama ini, historiografi Belanda menulis seperti itu, Indonesia menulis seperti ini, ya sudah begitu saja. Tetapi belum pernah dihadapkan face to face. Arsipmu seperti apa, arsipku seperti apa, dan bagaimana kita nanti saling mengkontra arsip," ujar Ady saat dihubungi dan mengudara di Radio Suara Surabaya.

Dalam sejarah Belanda, Bung Tomo dituduh sebagai pemimpin dari pembantaian di Simpang. Namun, Ady menjelaskan bahwa Bung Tomo sebenarnya adalah korban penculikan, dan penculiknya juga mengakui hal tersebut. "Sutomo digambarkan sebagai orang yang jahat oleh Belanda karena saat itu (tahun 1945) dia mempunyai media radio. Dia orang yang paling 'jos' yang menggunakan media," tuturnya.

Ady menambahkan bahwa dalam historiografi Indonesia juga terdapat catatan tentang orang yang melakukan tindakan di luar protokol, namun mereka berakhir dieksekusi oleh TNI. Oleh karena itu, debat di deBalie Amsterdam, yang juga akan ditayangkan secara live melalui website debalie.nl, akan menjadi yang pertama kalinya sejarawan Tanah Air dan sejarawan Belanda dipertemukan dalam forum debat sejarah.

Ady, yang juga seorang penulis buku, meminta doa dan dukungan masyarakat Indonesia untuk mengikuti debat tersebut. Ia berharap agar jika ada turis Belanda yang datang ke Surabaya menanyakan kebenaran soal peristiwa pembantaian Simpang Balai Pemuda yang dipimpin Bung Tomo, maka bisa diluruskan.

"Jadi kita harus punya pengetahuan untuk meng-counter, karena ini adalah harga diri bangsa Indonesia. Kita tidak hanya berbicara soal Sutomo saja," ucapnya.

Ady juga menegaskan bahwa akibat dari pemboman pasukan Inggris yang brutal pada tahun tersebut, lebih dari 15 ribu warga Surabaya meninggal dunia. Dalam debat besok, Ady akan membawa arsip dari kesaksian-kesaksian yang diperoleh dari saksi sejarah hingga para veteran yang terlibat dalam perang Surabaya. Kesaksian-kesaksian ini juga akan dijadikan satu dalam sebuah buku berjudul "Kesaksian dari Garis Depan," yang akan diluncurkan pada debat tersebut.

"Jadi itu ditulis mulai tukang becak, kuli bangunan, semua yang terlibat itu menuliskan. Nah, arsip-arsip ini kita bawa setelah melakukan triangulasi data untuk memastikan kesaksian ini cukup valid," bebernya.

Terakhir, Ady mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih mengenali sejarah Kota Pahlawan. "Pesan secara umum, kita ini harus mengenali kota kita. Semua sejarahnya. Kenapa? Karena dengan mengenali kota, kita akan lebih mencintai negeri ini," pungkasnya.

Sumber asli: https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2023/debat-sejarah-di-belanda-terkait-pertempuran-surabaya-akan-tepis-tuduhan-bung-tomo-sebagai-penjahat-perang/

Tags: belanda debat sejarah surabaya tomo