Para pendamping dari Unair Surabaya diterima langsung oleh Bupati Bondowoso Kh. Salwa Arifin dan OPD terkait di Peringgitan Bupati Jl. Letnan Karsono Blindungan Bondowoso.
?Ç£Ya, jadi tadi sudah diterima oleh Bupati Bondowoso, Sekretaris Daerah dan juga OPD terkait hubunganya dengan pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Jadi ada banyak program yang nanti akan dilaksanakan oleh Unair dan 20 Konsorsium perguruan tinggi di Kabupaten Bondowoso,?Ç¥ kata Kadinsos P3AKB Anisyatul Hamidah.
Menurut Kadinsos angka stunting di Kabupaten Bondowoso bisa turun tahun 2023 dan untuk saat ini berada di posisi 32% prevalensi stunting.
?Ç£Kita berharap nanti di tahun 2024 kita bisa mengejar angka 14% sesuai dengan target nasional, kami optimis rencana aksi percepatan penurunan stunting nasional Jawa Timur untuk Bondowoso itu memang nanti ditargetkan 21% di tahun 2024?Ç¥, harapnya.
Anisyatul Hamidah juga menyampaikan dengan upaya keras masing-masing konvergensi bisa dilakukan dengan maksimal dari komitmen OPD terkait dan agar bisa melaksanakan Desa emas di tahun 2023.
?Ç£Harapan kita nanti juga setelah Lima Desa ini terlaksana pendampingan dari konsorsium perguruan tinggi yang dipimpin oleh Unair bisa direplikasikan di Desa -Desa lainnya, sehingga tadi hadir juga Ketua DPRD Bondowoso melakukan replikasi untuk pelaksanaan pendampingan dari Unair. Jadi pelaksanaan pendampingan nanti dilakukan di Kecamatan Wringin, Tlogosari, dan Botolinggo?Ç¥, tuturnya
Untuk misi lanjutan, ada FGD (Forum Group Discussion) yang melibatkan unsur lebih luas karena memang sinergi yang sesuai dengan Kec.Wringin, Binakal, Cerme ,Tlogosari dan Botolinggo, dengan program program utama yaitu pendewasaan usia perkawinan dan nantinya akan menyasar ke kalangan Pesantren.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/desa-eliminasi-stunting-fokuskan-untuk-5-wilayah-di-kabupaten-bondowoso/