Parahnya penginapan untuk aktivitas yoga itu, dibangun sangat dekat dengan Pura Goa Lawah. Perbekel Desa Pesinggahan I Nyoman Suastika, mengatakan, paruman kali ini menghadirkan langsung pemilik dari penginapan tersebut di Balai Desa Pesinggahan.
Guna meredakan amarah warga sekitar, pemilik penginapan pada kesempatan itu, berupaya melakukan sosialisasi di depan warga dan sejumlah tokoh masyarakat di Desa Pesinggahan. Namun, penjelasan dari pemilik penginapan ini tak mendapat simpati warga.
Baca juga:
Dari Asrama TNI Dibobol Maling hingga Tambahan Harian Kasus COVID-19 Bali Masih Terjadi
?Ç£Warga disini sudah terlanjur kecewa. Jadi, setelah mendengar penjelasannya pun, warga kami tetap bersikap untuk menolak keberadaan penginapan tersebut,?Ç¥ kata Suastika, saat dihubungi Minggu (1/10).
Kesimpulan paruman tersebut, dikatakan persis sama dengan surat pernyataan sikap dari Desa Adat Pesinggahan yang disampaikan kepada pemerintah daerah belum lama ini. Pada intinya, menolak keberadaan penginapan itu berdiri di depan Pura Goa Lawah, sebagaimana tertuang di dalam surat keberatan warga Desa Adat Pesinggahan dengan surat nomor 055/DAP/IX/2023. Surat ditandatangani oleh Bendesa Adat Pesinggahan I Wayan Sujana dan diketahui Perbekel Pesinggahan I Nyoman Suastika.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/10/01/365217/Desa-Pesinggahan-Gelar-Paruman,Tolak...html