Para wali murid yang mengadu itu berasal dari Surabaya, Sidoarjo, bahkan Bangkalan. Dari sejumlah aduan itu, Mathur bilang tidak semua wali murid diberi rincian harga seragam di dalam kwitansi. Namun dia juga tidak merinci berapa harga seragam yang diadukan itu.
?Ç£Waktu saya minta kwitansi ini tidak semua punya. Ada yang dikasih pihak sekolah, ada juga yang tidak dikasih,?Ç¥ kata Mathur kepada
suarasurabaya.net
, Kamis (27/7/2023).
Menurut anggota Komisi E itu, persoalan mahalnya harga seragam sekolah ini harus diberantas sampai ke akarnya. Apalagi pihak dewan menduga ada oknum yang bermain dengan produsen kain dibalik seragam sekolah ini.
Untuk menelusuri dugaan itu, Mathur akan membawa sampel potongan kain dari beberapa sekolah untuk di cek ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Sumber asli: https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2023/dewan-jatim-terima-20-aduan-terkait-harga-mahal-seragam-sekolah/