I Gede Redita, Penyaringan Desa Adat Pedungan, menekankan bahwa pemilih pemula, yang baru pertama kali berpartisipasi dalam pemilu, perlu diberikan pemahaman tentang cara menjadi pemilih yang baik. Ia berharap pemilih pemula dapat menentukan pilihan mereka sesuai dengan hati nurani tanpa intervensi dari pihak manapun. Selain itu, generasi muda juga akan terlibat sebagai calon anggota legislatif dan calon wakil presiden, yang diharapkan dapat membawa gagasan-gagasan yang lebih inovatif dan visioner.
Ni Luh Rosita Dewi, seorang aktivis muda dan penggiat demokrasi, menegaskan bahwa Pemilu 2024 adalah momentum bagi generasi muda untuk mengawal jalannya demokrasi. Ia mendorong generasi muda untuk menggunakan teknologi informasi secara bijak untuk mengedukasi masyarakat tentang proses pemilu dan menghindari provokasi dari isu-isu negatif yang dapat merusak demokrasi.
Dr. IG. Prayoga Mahardika, Manggala Yowana Kabupaten Badung, menambahkan bahwa generasi muda Bali kini semakin melek politik dan mampu membedakan antara ranah politik dan ranah lainnya. Ia berharap calon pemimpin dari kalangan generasi muda dapat memahami dan memenuhi harapan anak muda, serta tidak mengaitkan kreativitas budaya dengan politik.
Dialog ini menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara generasi muda dan calon pemimpin untuk menciptakan pemilu yang berkualitas dan demokratis.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/09/372526/Anak-Muda-Bali-Inginkan-Gagasan...html