Dialog Merah Putih Bali Era Baru: KB Krama Bali Jadi Pondasi Keajegan Bali

Wilayah
Bali
Kategori
Kesehatan
Penulis
Tidak diketahui
Tanggal
2023-09-07
Views
0
Instruksi Gubernur Bali Nomor 1545 tahun 2019 tentang sosialiasi program Keluarga Berencana (KB) Krama Bali dengan empat anak yakni Wayan, Made, Nyoman dan Ketut harus didukung karena merupakan fondasi untuk melestarikan dan merawat budaya Bali. Upaya Gubernur Bali, Wayan Koster ini juga berkaitan dengan Haluan Pembangunan Bali masa depan, 100 Tahun Bali Era Baru.

Program Gubernur Koster ini diapresiasi komponen masyarakat Bali. Namun, sosialisasi program juga harus diiringi dengan langkah nyata, menjaga kualitas KB Krama Bali. Hal itu terungkap dalam Dialog Merah Bali Era Baru pada Senin (4/9) di Warung Bali Coffee Jalan Veteran 63, Denpasar, Senin (4/9).

Budayawan asal Kesiman I Gede Anom Ranuara, S.Pd., S.Sn.,M.Si. menjelaskan, bahwa Bali memiliki kearifan lokal dari sisi demografi yaitu memiliki empat anak dengan penandaan dari sisi nama. Wayan untuk anak pertama, Made untuk anak kedua, Nyoman untuk anak ketiga, dan Ketut untuk anak keempat. Menurutnya, konsep leluhur tersebut bukan tanpa spirit dan filosofi termasuk penandaan dengan penamaan pada setiap anak.

Keluarnya Instruksi Gubernur Bali nomor 1545 tahun 2019 merupakan bentuk upaya awal pemerintah demi terjaganya pelestari budaya Bali yaitu krama Bali itu sendiri. Mengingat Bali dibangun dengan spirit maka perlu kembali digalakkan generasi berencana krama Bali.

Baca juga:

Jumlah Penduduk Terus Meningkat, Kesejahteraan Harus Dijamin

Sejak Orde Baru, dengan kampanye BKKBN 2 anak cukup, telah sukses mendoktrin masyarakat khususnya di Bali agar memiliki 2 anak. Keberhasilan KB Nasional itu mempengaruhi sistem demografi di Bali yang telah ada sebelumnya yaitu KB krama Bali, 4 anak. Dengan kesuksesan KB Nasional itu juga menjadi bukti bahwa masyarakat Bali pada umumnya, patuh dan mengikuti arahan dari pemerintah sehingga KB 2 anak cukup, bisa tercapai. Namun belakangan, BKKBN mengubah kampanye 2 anak cukup dengan 2 anak lebih baik, termasuk di Bali, Gubernur Bali Wayan Koster mendobrak kampanye 2 anak cukup dengan KB Krama Bali. Menurutnya, program lama yang tidak eksis dan merugikan, sementara muncul program baru, maka program lama akan luluh. Dengan demikian menurutnya sah?Çôsah saja Gubernur Bali, Wayan Koster, saat ini kembali memopulerkan KB Krama Bali.

Menurutnya, jika satu komponen dari budaya Bali hilang, maka komponen lain juga akan hancur. Maka dari itu perlu pengenalan kembali komponen KB Krama Bali agar bisa eksis. Dengan dikenalkan, maka akan menjadi pertanyaan bagi anak muda tentang KB Krama Bali, ini menjadi fondasi mengembalikan spirit yang ada di Bali.

Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/09/07/360572/KB-Krama-Bali-Jadi-Pondasi...html

Tags: gubernur anak bali konsep krama