Made Humas PDAM Bondowoso menjelaskan bahwa gangguan aliran air di wilayah Wonokusumo disebabkan oleh dampak dari proyek pelebaran jalan, termasuk penggalian untuk pemasangan sirtu dan ugutter (saluran air). "Teman-teman PDAM unit sudah semaksimal mungkin untuk meminimalisir dampak dari pengerjaan proyek tersebut, namun di lapangan masih berdampak karena terkadang pengerjaan ugutter sudah terpasang, ada lagi penebangan pohon atau penggalian batu besar yang mengakibatkan pipa PDAM pecah atau bocor," ungkap Made.
PDAM Bondowoso mengaku telah berusaha selama hampir tiga bulan untuk mengawal proyek tersebut dan bersinergi dengan BSBK untuk mengamankan pelayanan kepada masyarakat. "Hampir tiap hari pulangnya malam, di samping itu ada juga layanan mobil tangki yang kita lakukan, walaupun kurang efektif karena tidak bisa menjangkau layanan PDAM yang masuk ke gang kecil dan akses jalannya kecil," tambahnya.
Namun, warga Desa Wonokusumo merasa prihatin dengan situasi yang mereka hadapi. Arik Kurniawan, seorang warga Dusun Soklak, mengaku harus mengantre untuk mendapatkan air bersih dari bocoran pipa saluran yang melintas. "Kejadian ini sangat disayangkan, hingga hari ini saluran PDAM sudah tiga hari mati total, dan ini sudah kesekian kalinya. Kasihan warga bingung untuk kebutuhan pokok keluarganya," ungkapnya pada Kamis, 23 November 2023.
Warga berharap ada perhatian khusus dari pemerintah dan pelaksana proyek pelebaran jalan tersebut. "Kami berharap pemerintah memikirkan nasib warganya dan perlu dipertanyakan apakah dampak ini sudah diperhitungkan sebelumnya. Kami menduga perencanaan pelaksanaan ini asal-asalan, hingga menimbulkan dampak negatif kepada warga sekitar yang berkelanjutan," pungkasnya.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/dibalik-mega-proyek-pelebaran-jalan-garduatak-bondowoso-saluran-air-bersih-tak-berfungsi/