“Mereka adalah contoh sukses Gerakan Indonesia Mandiri lewat UMKM dan koperasi. Para pembicara ini bisa menjadi inspirator, motivator, fasilitator, dan bahkan provokator untuk menjadi orang hebat di Indonesia,” kata Didik saat menutup seminar.
Ia berharap hasil dari seminar ini dapat memperbanyak koperasi sukses, mengingat koperasi adalah salah satu indikator penting Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Didik menekankan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia, meskipun permasalahan yang muncul biasanya terkait SDM dan integritas.
“Koperasi di Indonesia ada sekitar 120 ribu yang aktif, sekitar 50 persen dari total yang tercatat. Dengan semangat gotong royong dan social entrepreneurship, cita-cita Indonesia Emas 2045 bisa tercapai,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, peran pemuda penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan kajian Universitas Indonesia, target Indonesia Emas bisa gagal jika pertumbuhan ekonomi tidak di atas 17 persen dan kontribusi ekonomi pemuda tidak mencapai 40 persen.
Tri Mumpuni, Anggota Tim Ahli Gugus Tugas Nasional (GTN) GNRM, dalam tanggapannya menyoroti pentingnya bisnis sosial. Ia menilai Indonesia masih “defisit karakter kolaborasi” sehingga banyak inisiatif bagus masih bersifat sporadis.
“Kalau membangun itu harus ada lima modal: SDM, SDA, modal sosial, modal spiritual, dan modal finansial. Sayangnya, dunia sekarang menomorsatukan modal finansial, padahal modal sosial dan spiritual sama pentingnya,” ujarnya.
Tri juga menekankan koperasi sebagai alat untuk melindungi aset rakyat. Dengan sistem “satu orang satu suara,” koperasi mencegah pengambilalihan aset tanpa persetujuan seluruh anggota.
Seminar ini diikuti ratusan peserta secara daring dan luring. Sejumlah narasumber hadir, antara lain Dharma Setyawan (Founder Payungi Lampung), Riza Azyumarridha Azra (Founder Rumah Mocaf), Abdul Hamid (Kepala Desa Sukanagalih Cianjur dan mentor One Village One CEO ATP-IPB), Kamaruddin Batubara (Dirut Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia), Chandra Fatmawati (Ketua Koperasi Setya Bhakti Wanita Surabaya), dan Nurchaeti (Owner UMKM N\&N International).
Acara yang dipandu Veronica Enda Wulandari ini juga dihadiri dua penanggap, Tri Mumpuni dan Nita Yudi (Ketua Umum DPP IWAPI).
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/11/28/didik-suhardi-tumbuhnya-koperasi-adalah-bangkitnya-wirausaha-berwawasan-sosial/