Sumber informasi menyebutkan bahwa ada pertemuan antara warga Lamongan dan Sidoarjo yang membahas proyek ini, di mana kontraktor besar diharapkan untuk terlibat. Namun, setelah pertemuan, kontraktor merasa tidak berani mengambil proyek karena risiko yang tinggi. Meskipun demikian, proyek tetap dimulai pada Mei 2023.
Kepala Kemenag Lamongan, H Syamsuri, mengaku tidak mengetahui adanya potongan fee dan hanya berperan dalam pengawasan proyek. Ia menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan peneguran kepada penyedia proyek terkait keterlambatan dan berharap proyek dapat selesai dalam waktu dekat.