Salah satu yang mencuri perhatian adalah Kanina Ramadhina, pembalap muda asal Jakarta yang turun di kelas Endurance. Ini adalah keikutsertaannya pertama di ajang kejuaraan dunia jetski. Ia mengaku senang bisa ikut serta, terlebih lomba diselenggarakan di Indonesia. Kanina mengatakan Danau Toba memberikan pengalaman baru karena ini pertama kalinya ia berkunjung ke sana. Menurutnya suasana balapan di danau jauh berbeda dengan di laut karena udara lebih sejuk dan airnya lebih dingin.
Kanina yang berusia 23 tahun itu sudah mempersiapkan diri dengan latihan fisik, menjaga stamina, dan mengatur pola makan. Sebelumnya, ia sering ikut lomba lokal di beberapa kota seperti Palu, Balikpapan, Samarinda, dan Jakarta.
Selain Kanina, pembalap muda lain, Makaio Wimylie, juga tampil di kategori Endurance. Pemuda 21 tahun itu tidak menargetkan podium tetapi ingin menjadikan pengalaman ini sebagai bekal untuk tampil lebih baik di masa depan. Ia menjelaskan balapan di danau lebih berat dan menantang karena kadar air memengaruhi performa jetski.
Pembalap senior Indonesia, Lucky Limanjawa, juga turut serta, namun ia mengalami masalah pada jetski yang dipakainya. Dua dari empat jetski tim Indonesia mengalami kerusakan akibat perbedaan kadar air dan suhu dingin Danau Toba. Lucky berharap masalah mesin bisa diperbaiki agar dapat ikut balapan pada hari berikutnya.
Ia optimis ke depan pembalap Indonesia bisa meraih hasil lebih baik jika persiapan teknis dilakukan maksimal. Partisipasi para pembalap ini menjadi langkah penting untuk mengenalkan Indonesia di kancah jetski dunia dan sekaligus mempromosikan Danau Toba sebagai destinasi olahraga air internasional.
Sumber asli: https://suaramedannews.com/dimusim-berikutnya-pembalap-jetski-indonesia-akan-siapkan-jetski-yang-lebih-baik-lagi/