Kronologis kejadian ini diungkap oleh Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi. Pada Kamis, 15 Juni, petugas dari Kejaksaan Denpasar datang untuk menjemput sejumlah tahanan untuk menjalani sidang. Setelah sidang selesai pada pukul 16.45 WITA, petugas Kejaksaan mengembalikan tahanan ke Rutan Polresta Denpasar. Sesuai dengan SOP penjagaan tahanan, petugas jaga melakukan pemeriksaan barang bawaan dan penggeledahan badan tahanan.
Saat menggeledah Bambang, petugas menemukan satu plastik klip berisi sabu-sabu di kaos kaki kanannya. Barang terlarang tersebut dililit dengan potongan plastik hitam dan satu batang pipa kaca dibungkus dengan kertas putih. Selain itu, ditemukan beberapa bungkus rokok.
Peristiwa ini segera dilaporkan ke piket Propram dan Paminal, dan Bambang kemudian diamankan untuk diproses hukum lebih lanjut di ruangan Sat. Resnarkoba Polresta Denpasar.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas, memberikan penghargaan kepada 46 personel yang berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu tersebut. Ia mengapresiasi prestasi mereka dan berharap hal ini dapat menjadi panutan bagi personel lainnya untuk memberikan yang terbaik bagi Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya Polresta Denpasar.
Di antara personel yang menerima penghargaan adalah Kasat Reskrim Kompol Losa Lusiano Araujo bersama 32 anggotanya, serta Polsek Denpasar Timur yang berhasil mengungkap kasus pembunuhan. Selain itu, Kasat Lantas Kompol Ni Putu Utariani dan delapan anggotanya juga diakui atas tindakan tegas terhadap WNA yang viral di media sosial. Kapolsek Kuta Selatan, Kompol Nyoman Karang AP, dan Bendesa Adat Kutuh, Jero Nyoman Mesir, juga menerima piagam penghargaan dari Kapolri atas prestasi mereka dalam lomba Satkamling tingkat nasional.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/10/03/365682/Disembunyikan-di-Kaos-Kaki,Penyelundupan...html