Data KPU menunjukkan bahwa dari total 204.807.222 pemilih, lebih dari 55 persen berada di pulau Jawa, dengan Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak. Para calon presiden (Paslon) berusaha meraih suara di Jawa, meskipun pemilih di luar Jawa juga penting.
Pakar kebijakan publik, Elfanda Ananda, menyoroti keputusan Prabowo memilih Gibran untuk menarik suara Nahdlatul Ulama (NU), sementara pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) memiliki basis kuat di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Diskusi juga membahas "Anies Effects," di mana elektabilitas Anies meningkat setelah berpasangan dengan Muhaimin.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI, Ade Irfan Pulungan, memberikan pandangan tentang kondisi politik menjelang pemilu, dan menjawab diplomatis bahwa ketiga Paslon memiliki peluang untuk menang. Diskusi ini dihadiri oleh berbagai peserta, termasuk Dewan Pakar KAHMI dan narasumber lainnya.
Sumber asli: https://suaramedannews.com/diskusi-md-kahmi-medan-menakar-arah-kekuatan-capres-wacapres-2024/