Sidak ini diduga telah bocor, karena menurut warga sekitar, Probelt Billiard biasanya beroperasi mulai pukul 10.00 WIB hingga menjelang Magrib, kemudian buka lagi setelah salat Tarawih hingga pukul 02.00 WIB dini hari. Namun, pada saat sidak, tempat tersebut sudah tutup setelah Magrib.
"Setiap hari buka mulai pukul 10 hingga menjelang Magrib tutup, kemudian buka lagi setelah salat Tarawih hingga pukul 02.00 WIB pagi," kata seorang warga.
Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo, H. Damroni Chudlori, menyatakan bahwa pertemuan dan sidak ini bukanlah akhir dari proses. Warga Kelurahan Sidoklumpuk yang tinggal di sekitar lokasi masih menolak dan mempertanyakan perizinan Probelt Billiard.
"Sebab, sebelumnya tempat tersebut merupakan rumah makan. Bukan tempat hiburan, olahraga, atau lainnya. Intinya, warga merasa terganggu," ujar Damroni.
DPRD Sidoarjo berencana untuk mengundang kembali perwakilan warga Kelurahan Sidoklumpuk, manajemen Probelt Billiard Cafe & Resto, Kantor Kecamatan Sidoarjo, Satpol PP, Dinas Perizinan, dan dinas terkait lainnya untuk membahas masalah ini lebih lanjut.