*Laporan oleh Meilita Elaine*
Kamis, 23 November 2023 | 20:02 WIB
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya meminta Pemerintah Kota (Pemkot) untuk memastikan santunan dan bantuan pendidikan bagi anak-anak korban kecelakaan minibus di Lumajang.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti, menegaskan pentingnya pemkot untuk mendata anak-anak korban yang masih membutuhkan bantuan pendidikan, terutama bagi keluarga yang kurang mampu. "Dan untuk yang dalam perawatan, pemkot harus memastikan kondisi mereka. Jika memungkinkan, dirawat di Surabaya atas izin keluarga," jelas Reni pada Kamis (23/11/2023).
Reni menekankan bahwa pemkot perlu memastikan bahwa keluarga korban dapat membiayai pendidikan anak-anak mereka. "Kalau tidak mampu, setidaknya bisa menyelesaikan pendidikan sampai SMA atau SMK," imbuhnya. Ia juga mengingatkan kejadian serupa pada tahun 2022, di mana banyak warga satu kampung menjadi korban dalam kecelakaan bus di ruas Tol Mojokerto-Surabaya.
"Ini musibah, tentu semuanya tidak menginginkan musibah seperti ini. Semoga perhatian dan bantuan pemkot menjadi bentuk kepedulian pada warga Surabaya," tambahnya. Reni juga mendorong warga lainnya yang mampu untuk ikut membantu.
"Kesusahan warga Surabaya menjadi tanggung jawab pemerintah untuk membantu, di samping masyarakat lain yang ingin memberikan kepedulian," tandasnya.
Sebelumnya, pada Rabu (22/11/2023), Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, beserta jajaran mengunjungi rumah duka korban dan memastikan akan memberikan bantuan atau santunan, meskipun enggan menyebutkan jumlahnya. Termasuk, memastikan bantuan pendidikan bagi anak-anak korban yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan anak-anak korban kecelakaan dapat terus melanjutkan pendidikan mereka dan mendapatkan dukungan yang diperlukan.