Ahmad menyebutkan bahwa Kecamatan Kroya di Kabupaten Indramayu memiliki luas lahan baku sawah mencapai 10.400 hektar, yang merupakan lahan tadah hujan. Ia menjelaskan, "Lahan tadah hujan di Kecamatan Kroya sebenarnya dapat memberikan kontribusi terhadap ketersediaan pangan nasional, apabila pengairannya diperhatikan oleh pemerintah. Jika setiap hektar menghasilkan padi sebanyak 7 ton, maka dari 10.400 hektar, total produksi padi bisa mencapai 72.800 ton per musim tanam. Dengan harga padi sekitar Rp 5.000 per kilogram, penghasilan petani di Kecamatan Kroya per musim tanam bisa mencapai Rp 364.000.000.000 (tiga ratus enam puluh empat milyar)."
Lebih lanjut, Ahmad menekankan bahwa jika Kementerian Pertanian dapat memberikan perhatian pada pengairan untuk areal pertanian di Kecamatan Kroya, maka potensi penghasilan tambahan untuk petani bisa meningkat signifikan. Ia menyatakan bahwa dengan perbaikan pengairan, petani bisa mendapatkan dua hingga tiga kali panen dalam setahun.
Ahmad juga mengungkapkan bahwa mereka pernah mengajukan usulan bantuan sumur bor dalam kepada Bupati Indramayu, namun hanya diwakili oleh Plh Sekda dan hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai usulan tersebut.
Ia menambahkan, "Kami sangat mengapresiasi pemerintah daerah yang bersedia menjadikan lahan tadah hujan sebagai pusat kegiatan program riset pengembangan dalam peningkatan produksi padi."
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/drbi-berharap-kementan-perhatikan-lahan-sawah-tadah-hujan-di-indramayu/