Dikutip dari Kantor Berita Antara, Agung menyatakan bahwa seluruh korban dari jatuhnya dua pesawat tempur tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban terakhir yang ditemukan adalah Letkol Pnb Sandhra "Chevron" Gunawan, yang merupakan Komandan Skadron Udara 21. "Pada pukul 19.00 WIB, jenazah Letkol Sandhra sudah ditemukan dan akan dibawa ke sini," kata Agung.
Dengan ditemukannya jenazah Letkol Sandhra, seluruh awak pesawat Super Tucano yang jatuh di wilayah Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, telah ditemukan, dan tidak ada yang selamat dari peristiwa tersebut. Tiga korban lain dalam kecelakaan pesawat tempur itu adalah Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya (Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh), Kolonel Pnb Subhan (Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh), dan Mayor Pnb Yuda A. Seta.
Agung menjelaskan bahwa dua jenazah, yakni Mayor Pnb Yuda A. Seta dan Kolonel Pnb Subhan, sudah berada di Lanud Abd Saleh Malang dan disemayamkan di hanggar setelah sebelumnya dievakuasi ke Rumah Sakit Angkatan Udara. "Untuk Kolonel Widiono dan Letkol Sandhra, akan segera menyusul dibawa ke Lanud Abd Saleh Malang," tambahnya.
Ia menambahkan bahwa sebelum dibawa ke Lanud Abd Saleh Malang, dua jenazah tersebut akan diperiksa dan dibersihkan terlebih dahulu di rumah sakit. Mengenai rencana pemakaman, Agung menyatakan bahwa belum ada informasi jelas, namun akan dilakukan upacara kemiliteran untuk melepas jenazah. "Kami belum dapat informasi rencana jenazah akan dikirim ke mana, karena menyangkut keinginan keluarga. Tapi kami pastikan kami akan mengurus jenazah dengan baik," ujarnya.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat sekitar, aparat teritorial, dan pecinta alam yang telah membantu dalam melaksanakan evakuasi korban serta mengamankan lokasi kejadian.
Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Kabupaten Pasuruan pada Kamis siang sekitar pukul 12.00 WIB. Pesawat dengan nomor registrasi TT-3111 dan TT-3103 tersebut tengah melakukan sesi latihan rutin. Dalam sesi latihan itu, dua pesawat tersebut diterbangkan oleh total empat perwira menengah TNI AU. Pesawat take off pada pukul 10.51 WIB dan hilang kontak pada 11.18 WIB. Dugaan awal menyebutkan bahwa jatuhnya pesawat tempur tersebut disebabkan oleh cuaca buruk.
(kmb/balipost)
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/17/373889/Dua-Pesawat-Tempur-TNI-AU...html