Ritual tersebut dipimpin oleh Turpuk Siopat Ina Simbolon, Tamba tua, Nadeak, dan Silalahi, dan bertujuan untuk mensukseskan event internasional di kawasan Danau Toba, Kabupaten Samosir, serta meresmikan Water Front City Pangururan. Ritual ini merupakan tradisi masyarakat sekitar Danau Toba saat mengadakan acara penting.
Acara dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Samosir, Rudi SM. Siahaan, serta perwakilan dari Kemenkomarves dan tokoh masyarakat setempat. Dalam sambutannya, Rudi menekankan pentingnya ritual sebagai bagian dari budaya Batak dan berharap agar acara berjalan lancar dan sukses.
Kegiatan ritual dimulai dengan penyampaian perlengkapan ritual kepada pemimpin ritual, diikuti dengan doa-doa yang disampaikan dengan iringan musik Gondang. Abiden Naibaho, sebagai panuturi, membawa anggir (jeruk purut) dan meletakkannya di atas air Danau Toba sebagai simbol harapan untuk keberhasilan acara.
Ketua Lembaga Adat dan Budaya Desa Pardomuan I, A. Murni Simbolon, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Samosir atas dukungan terhadap adat dan budaya. Ia berharap agar Pemkab Samosir terus menggali dan mempertahankan budaya Batak, serta menjadikan kegiatan ini sebagai wujud penghormatan terhadap kearifan lokal di kawasan Danau Toba.
(Reporter: Fery Sinaga/red)