Muhadjir dikenal sering blusukan ke daerah-daerah di Papua, termasuk yang berbahaya, untuk memberikan bantuan sosial dan memeriksa fasilitas pendidikan. Ia juga berpendapat bahwa pembangunan Papua sebaiknya dilakukan oleh putra-putri Papua sendiri, mengingat potensi sumber daya manusia di daerah tersebut.
Tokoh pendidikan di Merauke, Sergiuswamsiwor, juga menganggap Muhadjir sebagai figur yang tepat untuk peran tersebut, mengingat komitmennya terhadap masyarakat Papua. Sebelumnya, sosok yang dianggap "Bapak Papua" adalah Acub Zainal dan Ebes Soegiyono, yang dikenal karena kontribusi mereka dalam olahraga dan pembangunan daerah.