FGD APNI dan Bank Indonesia Bahas Perkembangan Sektor Pertambangan Nikel

Wilayah
Sulawesi Tenggara
Kategori
Beranda
Penulis
Lili Handayani
Tanggal
2024-03-28
Views
0
AKARTA – Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) bersama Bank Indonesia (BI) menggelar diskusi mengenai isu strategis pertambangan dan hilirisasi nikel, khususnya di Sulawesi Tenggara. Sekjen APNI, Meidy Katrin Lengkey, mengungkapkan Indonesia mendominasi pasokan tambang nikel global, mencapai 50% di 2023 dan diprediksi 61% di 2033.

Meski begitu, Meidy menyoroti bahwa sebagian besar smelter di Indonesia masih dikuasai Tiongkok, dengan produk intermediate yang diekspor untuk diolah lebih lanjut. Ia juga menyebut harga nikel saat ini sangat rendah di pasar global.

Di sisi lain, Staf Kementerian ESDM Wezy Ferlianta melaporkan peningkatan investasi nikel sebesar 32% dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 125% pada 2023. Peningkatan ini, terutama di Sultra, dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Sumber asli: https://nikel.co.id/2024/03/28/fgd-apni-dan-bank-indonesia-bahas-perkembangan-sektor-pertambangan-nikel/

Tags: sultra harga indonesia nikel pasokan