Dalam sebuah podcast, Muhlis menyampaikan strateginya menghadapi 24 calon lainnya dalam daftar calon sementara (DCS). Dia menekankan bahwa dirinya bukan orang baru di Sulawesi Tenggara, karena lahir dan besar di daerah tersebut. Sebagai pengusaha budidaya tanaman Gaharu, dia telah berkontribusi kepada masyarakat selama empat tahun terakhir, membantu sekitar 10 ribu orang di Sultra.
Muhlis percaya bahwa sektor yang dapat diangkat di Sultra meliputi perikanan, pertanian, perkebunan, dan peternakan, dengan fokus utama pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Dia bercita-cita untuk membangun pabrik pengolahan Gaharu di Sultra dan melibatkan masyarakat dalam proses tersebut.
Dia mengenang masa ketika terpilih sebagai kepala desa, di mana dia bertekad untuk membangun desa dengan membangun masjid dan infrastruktur lainnya, menghabiskan lebih dari Rp20 miliar untuk berbagai proyek. Meskipun berhasil, dia memutuskan untuk tidak mencalonkan diri lagi di periode berikutnya untuk memperbaiki diri dan kemudian pindah ke Kendari.
Muhlis berkomitmen untuk mengabdi kepada daerah dan berharap dapat membawa perubahan positif jika terpilih ke Senayan.
Sumber asli: https://kendariinfo.com/fight-dalam-pilcaleg-2024-mantan-kades-termuda-asal-konsel-siap-beradu-strategi-politik/